Translate

Jumat, 07 Januari 2011

Tanam Cabai di Rumah bukan Solusi

JAKARTA--MICOM: Anjuran pemerintah bagi masyarakat untuk menanam cabai di rumah ditanggapi dingin oleh Kepala Badan Litbang Holtikultura Yusdar Hilman.

Menurutnya, langkah itu hanya akan memenuhi kebutuhan rumah tangga, namun dijamin tidak akan mencukupi kebutuhan nasional karena berbagai faktor.

"Menanam di pekarangan tidak akan menyelesaikan masalah harga cabai karena harus teliti serta cabai harus ditanam di tempat dengan intensitas sinar matahari cukup dan kondisi tanah yang baik, bukan di pekarangan," tandas Yusdar di sela-sela Workshop Holtikultura, Jakarta, Kamis (6/1).

Hal ini bertolak belakang dengan program Kementerian Pertanian yang justru mengaku bakal menggenjot produksi cabai yang dihasilkan dari pertanian perkotaan atau cabai yang ditanam di pekarangan rumah.

Menurut Dirjen Holtikultura Hasanuddin Ibrahim, 200 ribu Kepala Keluarga (KK) akan dibina untuk menanam cabai di pekarangan dan akan dilatih membuat benihnya.

"Yang akan kami gunakan dua macam. Untuk pertanian perkotaan kepada ibu-ibu PKK pakai benih lokal bukan hibrida. Nanti Kelompok Wanita taninya yang membuat benihnya. Jadi benih tidak terus kami kasih gratis," kata Hasanuddin di kesempatan yang sama.

Menurut perhitungannya, dengan program pertanian yang dilakukan oleh 200 ribu KK, maka bisa dihasilkan sekitar 2.000 ribu ton cabai.

"Kalau 1 KK bisa hasilkan 10 kilo cabai, kalikan saja. Berarti 2.000 ton produksinya. Jumlahnya memang masih kecil dibandingkan dengan produksi secara nasional yang bisa 1 juta ton," ujarnya. (OL-9)

sumber media indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar